Perkiraan Dosis Radiasi Yang Diterima Oleh Janin/Embrio dengan aplikasi CODE

Pendahuluan

Sebelumnya telah disampaikan mengenai pentingnya skrining kehamilan bagi wanita usia subur ketika akan menjalani pemeriksaan dengan modalitas radiasi pengion. Bagi wanita yang diduga hamil atau yang sedang hamil (gestasi), yang karena penyakitnya kemudian dirujuk untuk dilakukan pemeriksaan dengan modalitas radiasi pengion maka harus menjalani prosedur skrining kehamilan. Apabila dalam proses skrining kehamilan tersebut diperoleh justifikasi bahwa pemeriksaan dengan radiasi pengion harus tetap dilaksanakan maka fisikawan medik atau petugas proteksi radiasi (PPR) atau pun jika tidak ada keduanya maka radiografer harus melakukan perhitungan berapa dosis radiasi yang diperkirakan diterima oleh janin atau embrio karena terkena radiasi pengion.

Pada ulasan mengenai skrining kehamilan sebelumnya juga sudah diberikan cara menghitung dosis radiasi pada embrio. Namun pada kesempatan kali ini akan disampaikan metode menghitung dosis secara online via website internet.

Skrining Kehamilan

Wanita yang diduga hamil atau sedang hamil (gestasi) dan akan menjalani pemeriksaan dengan modalitas radiasi pengion maka diharuskan mengikuti atau menjalani prosedur skrining kehamilan.

Tahapan Prosedur skrining kehamilan tersebut dapat berupa:
  1. Di pintu masuk ruang radiologi harus ditempel tanda dan di beri info mengenai “wanita yang diduga hamil atau sedang hamil yang akan menjalani pemeriksaan dengan modalitas radiasi pengion harus lapor petugas radiologi”.
  2. Pada wanita usia subur yang akan menjalani pemeriksaan dengan modalitas radiasi pengion atau yang melaporkan bahwa dirinya merasa hamil atau sedang hamil maka dilanjutkan dengan mengisi formulir isian skrining kehamilan (Gambar 2).
  3. Petugas melaksanakan tindak lanjut dari formulir isian dari pasien (Gambar 3).
  4. Jika dibutuhkan proses justifikasi atau pembenaran mengenai wanita hamil yang harus menjalani pemeriksaan dengan modalitas radiasi pengion maka berikut ini harus dijawab dan diikuti:
    1. Apakah modalitas radiasi pengion satu satunya cara untuk mendiagnosa penyakit pasien?
    2. Apakah pasien menjalani pemeriksaan daerah abdomen atau pelvis sehingga janin terkena radiasi secara langsung?
    3. Apakah pemeriksaan yang dilakukan dengan radiasi pengion ini tidak dapat ditunda sampai setelah kelahiran?
    4. Kalau satu satunya cara dengan radiasi pengion dan pelaksanaannya tidak dapat ditunda maka selanjutnya yang berperan adalah langkah proteksi radiasi.
    5. Langkah proteksi radiasi tersebut adalah pertama, dihitung perkiraan dosis yang diterima oleh pasien khususnya janin. Kedua, lakukan langkah memperkecil dosis yang diterima oleh janin, misal dengan menggunakan peralatan protektif, mengatur kondisi penyinaran (faktor eksposi), mengatur posisi sehingga janin terkena radiasi secara minimal. Ketiga, kalau tidak dapat cara mereduksi dosis maka dipertimbangkan teknik penyinaran lain yang dapat mengurangi radiasi ke janin.
  5. Setelah skrining dilakukan dan hasilnya pemeriksaan dilanjutkan maka pasien diminta menandatangani inform consent yang didalamnya juga berisi mengenai perkiraan dosis yang diterima oleh pasien dan risiko terhadap janinnya.




Metode Perhitungan Dosis Janin

Perkiraan dosis yang diterima janin pada pemeriksaan radiologi diagnostik dapat dihitung dengan mengetahui beberapa data berikut, yaitu:
  1. Keluaran radiasi dari pesawat sinar-X yang dipakai
  2. Filtrasi total pada pesawat sinar-X yang digunakan
  3. Faktor konversi ke dosis janin dan
  4. Parameter penyinaran (faktor eksposi) yang digunakan

Data keluaran radiasi (radiation output) untuk setiap pesawat sinar-X bersifat unik karena setiap pesawat sinar-X memiliki data yang berbeda-beda. Data tersbeut dapat diperoleh dari pengukuran langsung oleh fisikawan medik atau dari data uji kesesuaian yang dilaksanakan oleh penguji berkualifikasi.
Pada pemeriksaan radiografi, data keluaran radiasi yang dibutuhkan adalah :
  1. Paparan rasiasi atau kerma udara dalam mGy/mAs pada kV tertentu dan jarak fokus – detektor tertentu pula.
  2. Filtrasi total dalam mmAl

Pada pemeriksaan fluoroskopi, data keluaran radiasi yang dibutuhkan adalah:
  1. kV yang digunakan
  2. DAP (Dose Area Product) terukur dalam Gy.cm2
  3. Jarak fokus – kulit pasien dalam cm
  4. Filtrasi total dalam mmAl

Pada pemeriksaan dengan CT Scan, data keluaran radiasi yang dibutuhkan adalah:
  1. kV yang digunakan
  2. CTDI udara dalam mGy/100 mAs
  3. CTDIw dalam mGy/100 mAs

Data-data itu dapat diperoleh dari uji kesesuaian pesawat sinar-X. Jadi, kalau pesawat sinar-X di uji kesesuaian maka minta data mentahnya, khususnya hasil uji keluaran radiasi.

Jika data keluaran radiasi sudah dipunyai maka selanjutnya kita dapat menghitung perkiraan dosis janian dengan menggunakan aplikasi online Conceptus Dose Estimation (CODE) http://embryodose.med.uoc.gr/code/.


Untuk dapat menggunakan aplikasi tersebut, kita harus register. Kemudian setelah mendapatkan akun dan aktivasi, kita dapat login untuk menggunakan aplikasi tersebut.

Contoh, pada Gambar di bawah ini adalah pemeriksaan radiografi chest PA dengan kondisi penyinaran 110 kV dan 15 mAs pada jarak fokus – kulit pasien 180 cm. Pasien wanita sedang hamil umur trimester kedua. Pesawat sinar-X yang digunakan memiliki keluaran radiasi 0,044 mGy/mAs pada 80 kV dengan jarak fokus – detektor 100 cm. Filtrasi total 2,5 mm Al.
Data data tersebut dimasukkan ke dalam kolom di apliasi kemudian klik “Calculate” dan keluar hasilnya dosis yang diterima embrio 1 mikroGy dan risiko munculnya kanker pada masa anak-anak adalah 0%.



Untuk lebih mengetahui aplikasi tersebut, berikut ini link download user manual-nya: user manual CODE (http://embryodose.med.uoc.gr/code/CODE_online_HELP_final.pdf).

Kesimpulan
Para praktisi dosimetry di rumah sakit atau pun klinik dapat memanfaatkan aplikasi online tersebut dalam rangka mendukung skrining kehamilan.

Pustaka
http://embryodose.med.uoc.gr/index.php/en/
http://embryodose.med.uoc.gr/code/

LihatTutupKomentar